Dampak Perubahan Peraturan Media Sosial

Dampak Perubahan Peraturan Medial Sosial Pada Bisnis dan Penggunanya

dampak peruabahan media sosial
Media sosial

 Perubahan kebijakan yang mendadak tersebut berdampak pada banyak kalangan. Salah satunya adalah pebisnis yang menggunakan Twitter sebagai salah satu channel digital marketing. Semua pengguna Twitter harus mengikuti peraturan yang berubah sewaktu-waktu tersebut karena tidak memiliki kuasa atas platform tersebut.

Keterbatasan Media Sosial untuk Bisnis

Sebagai pengguna biasa,perubahan peraturan yang terjadi pada paltform medsos mungkin tidak berdampak besar. Namun tetap saja pengguna harus beradaptasi lagi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan berpengaruh pada user experience yang berubah dan semakin terbatasi.

“Berbisnis tentunya tidak bisa bebas sesuai yang kita mau,karena sudah ada yang mengatur. Misalnya saja kejadian Twitter kemarin,meskipun peraturannya sementara,namun jadi membatasi proses marketing. Jika seharusnya jangkauan konten bisa sangat luas dengan limitless scrolling Twitter,tapi dengan view limit. Tweet bisnis yang misalnya biasanya muncul setelah 1.000 twet,sekarang tidak bisa bisa terbaca oleh audiens,” ujar Novia Intan Hikmawati.

Perubahan semacam itu juga terjadi beberapa tahun lalu di Instagram yang mengubah algoritma tampilan feed bagi setiap pengguna. “Dengan kebijakan yang berubah-ubah, business owner harus siap mengantisipasi apapun yang terjadi selama masih membutuhkan platform media sosial sebagai channel marketing. Harus sigap membaca dan mengikuti perubahan yang diterapkan,” kata perempuan yang akrab disapa Intan tersebut.

Autentikasi Bisnis dengan Website

Menurut Intan,pebisnis harus tetap memiliki rumah sebagai autentikasi bisnis dan produk mereka. Channel yang paling tepat sebagai rumah bagi bisnis adalah Website. karena pebisnis dapat mengatur semua hal pada website sesuai dengan keunikan bisnis dan produknya. Pebisnis tidak bisa hanya menggunakan media sosial dan marketplace yang peraturannya berubah-ubah dan harus terus beradaptasi untuk bisa mengikuti kemauan platform. Bisnis harus melakukan strategi omnichannel dengan website sebagai rumah yang ditunjang dengan media sosial dan marketpalce.

Untuk memaksimalkan medsos sebagai channel penunjang,pebisnis harus memahami target market untuk menentukan channel yang paling tepat. Jika target market suatu bisnis atau produk adalah kalangan pengguna medsos aktif, maka bisnis tersebut harus menggunakan medsos sebagai channel marketing aktif pula.

“Media sosial merupakan platform yang dinamis,sehingga business owner harus mengikuti tren yang sedang berlangsung. Maksimalkan fitur dari medsos dan buat konten-konten organik karena konten organik adalah investasi. Kalau ada budget,bisa memanfaatkan ads untuk exposure. Tapi yang penting adalah tetap menggunakan website,karena media sosial hanyalah penunjang,” tutup intan

Leave a Comment

Your email address will not be published.